Bab 375
Wajah Sonia memucat.
Dari dua pilihan ini, tidak ada satu pun yang ingin dia pilih!
"Aku kasih waktu sepuluh menit untuk mempertimbangkan. Kalau Ibu nggak bisa memutuskan, maka aku yang akan memutuskan untuk Ibu," ujar Xander dengan nada sopan dan tenang, namun tatapan dinginnya bagaikan pengawas ujian yang sedang memegang pengatur waktu.
"Kamu ... kamu memaksaku! Aku nggak mau memilih!" Sonia marah hingga suaranya meninggi.
"Ibu, sebagai manusia kita nggak bisa bertindak nggak masuk akal. Mari aku bantu uraikan. Saat itu aku nggak mau Nayla kembali, tapi Ibu menjamin kalau dia nggak akan cari masalah dan nggak akan menyakiti pacarku. Katanya kepulangannya sudah dipastikan sejak lama. Aku percaya pada Ibu, dan aku nggak melarangmu. Benar, 'kan?" ucap Xander dengan tenang.
" ... Mm." Sonia hanya bisa mengangguk.
"Baik. Saat itu aku sudah kasih Ibu kepercayaan dan rasa hormat. Namun sebagai tindakan antisipasi, aku juga kasih peringatan. Aku bilang, kalau dia berani buat keributan, maka

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ