Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 481

Saat ini, tidak perlu berdebat. Yang paling penting adalah pria itu angkat kaki dan membiarkan mereka pergi. Urusan lainnya ... tidak penting. "Shania," ucap Jevan sambil menatap Shania dalam-dalam. "Aku nggak akan menyakitimu. Kenangan dalam hubungan kita lebih banyak yang manis daripada yang pahit, 'kan?" Jevan ingin mengatakan bahwa selama delapan tahun pernikahan mereka, hanya tahun terakhir yang benar-benar hancur. Shania tersenyum. "Nggak peduli kenangan kita manis atau pahit, semuanya sudah masa lalu." Kenangan manis lebih banyak daripada kenangan pahit? Heh, kalau terus memikirkan masa lalu, hal itu hanya akan menghambat langkahmu, membelenggu dirimu dalam batasan yang kamu ciptakan sendiri, dan menyakiti diri sendiri. Manusia tidak bisa terus berdiri di tempat, apalagi mundur ke belakang hanya demi menyembuhkan luka hati dengan mengingat kenangan indah di masa lalu. Jevan keluar dari lift. Pintu lift perlahan tertutup. Shania merasa seolah hidupnya yang menutup pintu lift itu

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.