Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 526

Semua orang tertegun. Ada yang menahan tawa, ada yang tertawa, ada yang berusaha menahan emosi ... bahkan ada yang terlihat ingin membunuh. Tatapan mata Intan tajam dan sangat menakutkan. Intan menatap Teddy, kemudian berkata sambil tersenyum, "Apa kamu bilang?" Teddy tidak mengalihkan pandangannya. Teddy menggaruk kepala dengan canggung. Pria itu menjelaskan kepada Intan yang menahan emosi dan memaksakan diri untuk tersenyum, "Aku nggak terbiasa pakai ponsel Pak Xander. Aku kira tadi sudah memencetnya. Maafkan aku, bagaimana kalau kamu menangis sekali lagi?" Intan tertegun. Xander mengernyitkan dahi dan menyalahkan Teddy, "Kenapa kamu nggak tanya sama aku? Kamu menyuruh Bu Intan menangis lagi, apa itu masuk akal? Dia sudah berusaha keras untuk membangun suasana, menangis dengan sangat sempurna, mana bisa mendapatkan efek yang sama kalau dilakukan sekali lagi?" Teddy menunduk. "Maafkan aku, Pak Xander." Xander terlihat pasrah. Xander mengusap dahinya dengan frustrasi, lalu berkata pada

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.