Bab 634
Siska melipat kedua tangannya di dada sambil berjalan mondar-mandir dengan marah di ruang tamu. "Anak-anak itu sangat membutuhkan orang tua mereka sekarang. Yang sulung sudah menangis begini, tapi kamu malah nggak peduli. Terus, Xander! Dia itu ayah mereka, dia harusnya di sini!"
Shania hanya terdiam.
"Xander habis dibuang olehmu," batin Shania.
Siska memaki Xander dengan kesal. Di puncak kemarahannya, dia menendang kursi hingga terbalik. Kasihan kursi kecil itu, kakinya sampai patah.
Shania tidak berani menyela Siska.
Setelah marah-marah selama beberapa saat, Siska tiba-tiba berhenti. Dia menghitung berulang kali di udara dengan ekspresi tegang. "Kok yang satu hilang? 1, 2, 3, 4, 5, 6 ... Cuma ada enam! Di mana satu lagi?"
Shania mencoba menghibur dengan berkata, "Kamu lupa ya yang nomor enam bisa menghilang?"
"Shania!"
Siska balas membentak dengan lantang.
"Masih bisa kamu bercanda hah! Kamu pikir yang kamu lahirkan itu bocah supranatural? Mereka itu anak-anakmu dengan Xander!! Kalia

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ