Bab 371 Bolehkah Aku Mendapat Ciuman Selamat Malam?
”Yandel Soan!”
“Tuan Muda Kedua!”
Xylean dan Yale berteriak bersamaan.
Menendang Sean menjauh, Yale menghancurkan tangan Sean dengan sepatu kulitnya. Ada suara tulang yang retak terdengar.
Dengan lehernya yang memerah, Sean menangis kesakitan, “Ah!!”
Xylean bertanya dengan gugup, “Yandel, apa kau tidak apa-apa?”
Pria itu mengambil tangan mungil Xylean yang bergerak di tubuhnya dan memeluknya. Dengan dagu Yandel yang diletakkan di atas kepala Xylean, dia berkata, “Aku baik-baik saja.”
Memeluk Xylean dengan erat, detak jantungnya pun mulai kembali normal.
Saat Yandel tahu kalau Xylean diganggu Sean, dia langsung bergegas pergi ke club, isi kepalanya semrawut sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih.
Xylean adalah kelemahannya. Dunia Yandel akan runtuh jika ada yang mengganggunya dengan menggunakan Xylean.
Yandel perlahan menghembuskan napas yang dari tadi dia tahan. Sarafnya yang sebelumnya menegang akhirnya mengendur ketika dia hangat memeluk Xylean.
Yandel bahkan tidak m

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ