Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 815 Aku Kedinginan, Boyle

Cherie menatap Boyle dengan mata besarnya yang berbinar-binar. Air mata mulai mengalir dari sudut matanya sambil berkedip lembut. Dia bertanya dengan nada sedih, "Kenapa Kau tidak mengangkat teleponku lebih awal?" "Aku mandi tadi. Saat aku meneleponmu kembali, ponselmu sudah mati." "Ponselku mati dan aku tidak membawa pengisi daya." Boyle mengangkat jari-jarinya yang panjang untuk menyeka air mata hangat dari sudut matanya sambil menjawab, "Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya bahwa kau akan datang berkunjung?" Jika Cherie benar-benar merindukannya, dia selalu dapat pergi ke Kota Utara hanya untuknya. Gadis itu memang bodoh. Cherie mencengkeram kain kemejanya erat-erat di pinggangnya dengan kedua tangan sebelum membenamkan wajah kecilnya ke tengkuknya sambil bergumam, "Aku ingin memberimu kejutan tapi aku malah membuatmu takut." Hati Boyle seperti meleleh menjadi kekacauan yang lembut karena semua amarahnya telah berubah menjadi simpati. Dia mengulurkan tangan untuk memelukn

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.