Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 22

Mata Revan menggelap, dia berkata dengan dingin, "Apa perhiasan kecil ini sudah cukup membuat kalian bangga? Hari ini aku datang untuk menawar hadiah ulang tahun Kakek." Sarah menarik tangannya kembali dan berkata, "Tujuan kita hari ini adalah 'Lukisan Umur Panjang Pinus dan Bangau'. Harganya dimulai dari dua puluh miliar, apa kalian memiliki uang sebanyak itu?" "Hebat, hebat sekali!" Kevin dengan tidak semangat bertepuk tangan, dia berkata dengan keras, "Revan sangat kaya, aku harap aku bisa melihat 'Lukisan Umur Panjang Pinus dan Bangau' di pesta ulang tahun Pak Tommy." "Kevin, sebenarnya kamu teman siapa sih?" Raut wajah Revan sedingin es. Kevin menjulurkan lidahnya. "Kak Revan." Nada bicara Justin sedikit meninggi. "Aku juga ingin memberikan lukisan itu kepada Kakek, sepertinya kita memiliki pikiran yang sama." "Kalau begitu kita lihat saja kemampuan kita masing-masing," balas Revan dengan percaya diri. "Oke." Justin melepas satu kancing kemejanya dengan satu tangan, menampakkan tu

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.