Bab 110
Dreya balas terkekeh dengan serak.
Dia kembali teringat apa yang terjadi tiga tahun lalu.
Javi yang melindungi dan lebih menyukai Yevani sudah bukan hal baru, tetapi Javi malah menggunakan alasan yang begitu konyol untuk menutupi kepentingan pribadinya.
Javi bahkan mengatakan bahwa Dreya-lah yang mendorongnya ke arah Yevani.
Sebelum Javi pergi, Dreya tersenyum sinis dan berkata, "Ingat, jangan bertingkah yang nggak-nggak di depan putraku. Kalau sampai kesehatan mentalnya terganggu, aku nggak akan memaafkanmu."
Langkah Javi tiba-tiba terhenti, dia menoleh dan menatap Dreya dengan dingin. Nada bicaranya terdengar sangat sakit hati. "Apa aku sebajingan itu buatmu?"
"Baguslah kalau kamu sadar."
Dreya tidak ambil pusing dan langsung berjalan menuju arah balkon.
"Brak!"
Bunyi pintu yang dibanting tertutup pun terdengar ke penjuru kamar.
Langkah Dreya terhenti seketika saat mendengar bunyi itu.
Dia pun memejamkan matanya.
Setelah berdiri di tempat dan beristirahat sejenak, ketenangan Dreya pe

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ