Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 262

Javi sendiri yang mengantar Dreya pulang. Dreya memandang keluar jendela mobil, pikirannya melayang jauh. Malam ini, mungkin adalah malam paling damai sejak mereka mulai berseteru soal perceraian. "Makasih karena mau ikut denganku malam ini." Suara pria yang dalam tiba-tiba memecah lamunannya. Dreya menoleh, bertemu dengan tatapan mata Javi yang berkilau dalam gelap. Beberapa detik kemudian, dia tersenyum dingin. "Aku ikut bukan karena kamu. Sudah tugas kami sebagai dokter mengobati dan menyelamatkan orang. Jadi, ini nggak ada hubungannya denganmu." Nada suaranya berat, wajahnya penuh ketegasan dan jarak. Javi menggenggam kemudi lebih erat setelah mendengar ucapannya. "Dreya, harus ketus begitu ya? Aku bicara baik-baik, nggak bisakah kamu jawab dengan baik-baik juga?" Nada suara Javi mulai menunjukkan ketidaksenangan. Dreya mengalihkan pandangan ke depan. "Nggak ada yang perlu dibicarakan antara kita. Kalau bukan karena kondisi ayahnya Pak Albert, aku nggak akan ikut kamu pergi sama se

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.