Bab 143
Ekspresi Irwan dan Vina perlahan-lahan menjadi suram.
Sofia tiba-tiba menjadi cemas.
Huh.
Tatapan Nimas terlihat mengejek.
Berani juga anak ini mengakuinya!
"Arman, apakah soal perselingkungan yang Bibi bilang tadi juga benar?"
Irwan dan Vina mengambil napas dalam-dalam.
Ini adalah kekhawatiran terbesar mereka.
"Paman, Bibi, ini semua omong kosong yang mereka tuduhkan padaku. Memang benar aku bercerai karena perselingkuhan, tapi orang yang berselingkuh bukan aku."
Arman menjawab dengan jujur.
"Heh, apa maksudmu? Jadi kamu bilang anakku yang berselingkuh?"
Tak disangka, serangan balik Arman akan datang begitu tiba-tiba. Wajah Nimas langsung memerah.
Bagaimanapun juga, mengatakan hal seperti itu juga sangat memalukan.
"Kamu lebih tahu siapa yang berselingkuh!"
Arman melirik Nimas dengan tatapan acuh tak acuh.
Thalia berselingkuh karena dihasut dan dipaksa oleh wanita tua yang suka mencari kekayaan itu.
"Kamu ... "
Nimas terdiam sejenak. Dia tahu dia tidak bisa membantah Arman, jadi dia h

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ