Bab 353
Suasana pun menjadi hening.
Pria itu tergeletak di tanah dengan sekarat.
Kepalanya bahkan terkubur dalam tanah.
Vani segera menatap Arman dengan terkejut.
Arman berjalan ke arah kedua pria itu tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.
"Glup!"
Tenggorokan pria itu tercekat.
Begitu melihat tubuh Kak Martin tergeletak di tanah, tatapan mata Irwan penuh dengan ketakutan ketika melihat Arman lagi. "Kamu ... jangan mendekat!"
Namun, Arman mengabaikan perkataan Irwan.
"Aku ... di belakangku ada Tuan Muda Adrian! Kalau kamu membunuhku, Tuan Muda Adrian tidak akan melepaskanmu!"
Ketika melihat Arman tidak terpengaruh dengan kata-katanya, Irwan pun merasa ketakutan, dan terpaksa membawa-bawa nama Tuan Muda Adrian.
"Adrian siapa?"
Arman bergumam.
Beberapa detik kemudian, tatapan Arman makin tajam.
Wush!
Arman mengulurkan telapak tangannya, memegang leher pria yang ketakutan itu, dan mengangkatnya perlahan-lahan.
"Hmph!"
Arman mencekik pria itu hingga wajahnya menjadi merah.
Bam!
Irwan berusaha keras me

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ