Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 479

"Adrian, kamu sudah mabuk berat. Pulang dan istirahatlah sana." Marsha menatap Adrian tanpa ekspresi. Dari dulu, dia sudah tahu kalau Adrian tidak akan membiarkannya lepas dari sangkut pautnya dengan Arman. Dia juga sudah tahu jika dia menikah dengan Adrian, yang menantinya pasti adalah penjara yang gelap dan suram. Oleh karena itu, ketika Adrian mengatakannya dengan lantang. Di dalam hatinya, tidak ada banyak pergolakan emosi. Tidak ada ekspektasi dan tidak ada pula kekecewaan. "Haha. Marsha, kamu santai banget, ya." Adrian melihat ekspresi tenang Marsha. Dia kembali mencibir. Semakin tenang Marsha, semakin emosi hati Adrian. Ini menunjukkan bahwa Marsha tidak pernah menaruh cinta Adrian di hatinya! "Adrian, terus kamu maunya aku bagaimana?" Sikap Marsha tetap acuh tak acuh. Tidak ada satu pun gejolak emosi di mata yang seperti es itu. Grep! Adrian mengepalkan tangannya. Nada bicaranya terdengar semakin menjadi-jadi, "Jadi, gini caramu memperlakukanku!" "Kalau sama Arman saja, kamu kh

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.