Bab 664
"Yolanda, ayo kita pulang. Jangan khawatir denganku."
"Hanya Paviliun Sembilan Arah, masih belum bisa mengalahkanku."
Arman tersenyum tipis.
Yolanda terkejut.
Dia menatap Arman. Terlihat sorot tenang di matanya saat ini.
Seolah-olah Paviliun Sembilan Arah, yang dianggap sebagai penguasa di Kota Yardan, hanyalah butiran debu di matanya yang tidak layak disebut.
"Kak Arman, apa kamu yakin bisa melawan Paviliun Sembilan Arah?"
Yolanda bertanya kepadanya dengan cemas.
"Uhm." Arman mengangguk.
"Aku akan pergi bersamamu besok malam!"
Yolanda masih saja merasa khawatir, Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Saat itu, kalau benar-benar tidak bisa, kamu pergi dulu, aku akan menyelesaikannya!"
"Dengan kekuatan keluarga Wiratama, seharusnya tidak ada masalah untuk menunda Paviliun Sembilan Arah untuk beberapa saat!"
"Dasar gadis bodoh!"
Arman menggelengkan kepalanya sambil tertawa, matanya penuh kasih sayang dan kelembutan.
Dia tahu, betapa besarnya pengorbanan yang harus dilakukan Yolanda unt

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ