Bab 807
"Kamu!"
Adrian menggertakkan gigi. Dia benar-benar marah.
Namun, Adrian segera menyadari sesuatu. Dia pun tersenyum sinis dan berkata, "Aku tahu, kamu iri padaku, 'kan?"
"Kamu iri dengan latar belakang dan jaringan yang aku miliki. Sementara kamu nggak punya apa-apa. Orang udik sepertimu hanya bisa berjuang sendiri di kota yang besar ini!"
"Aku iri padamu?"
Arman tertawa sinis sambil menggelengkan kepala. "Aku nggak tahu dari sudut mana kamu menilai."
"Bukankah memang begitu?"
Adrian menganggap remeh dan tersenyum sinis. "Heh bocah, aku akan memberimu satu kalimat nasihat."
"Di dunia ini, hal yang diperlombakan adalah jaringan dan kekuatan yang bisa digunakan. Itu sama saja dengan kekuatan sendiri."
"Ada seseorang yang duduk di sana dan merasa iri karena dia tidak bisa berbuat apa-apa."
"Oh, ya?"
Arman tersenyum samar dan berkata, "Sebenarnya, aku juga punya nasihat untukmu."
"Ada saatnya, kamu jangan terlalu percaya diri. Terkadang, jaringan yang kamu anggap penting bukanlah milikmu."

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ