Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 92

Kata-kata Arman begitu dingin. Kata-kata itu membuat hati Marsha terasa pilu. Namun, sorot matanya tetap terlihat tenang. "Arman, aku ... " "Sudah, jangan bicara lagi. Aku turun di sini, masih ada sedikit urusan yang perlu kutangani." Arman berkata dengan dingin. Hanya saja, sorot matanya bergerak-gerak tidak teratur, menunjukkan bahwa hatinya tidak tenang seperti yang terlihat dari ekspresinya. Marsha juga memaksakan diri untuk menekan emosinya, tetapi kedua tangannya seperti tidak terkendali dan mengepal erat. Suasana di dalam mobil seketika menjadi sangat sunyi dan tertekan. Kemudian, suara dingin Arman kembali terdengar, "Nona Marsha, tolong berhenti di sini, aku ingin turun." Mendengar itu, Marsha baru tersadar kembali. Dia menatap Arman dan berkata dengan suara yang sedikit serak, "Arman, apa kamu sungguh nggak ingin melihatku lagi?" Arman tertegun. Dia menatap lurus mata Marsha. Dia berpikir dirinya bisa menjawab "iya" dengan mudah, tetapi kenyataannya tidak begitu. Karena dia t

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.