Bab 395
Belakangan ini, Yudha dan Lily seperti tidak terpisahkan.
Kalau Yudha berbuat seperti ini, pada ada hubungannya dengan Lily. Kalau Sandy memanggilnya ke sini, sudah jelas itu karena Lily.
Shita berusaha tetap tenang, tetapi tenggorokannya terasa sesak hingga membuatnya sulit bicara.
"Kak Sandy!" Sachi melangkah untuk mendekat, menghampiri Sandy dengan raut penuh kekhawatiran. "Apa kamu sakit?"
Sandy berdiri, sosoknya yang tinggi memancarkan aura dingin yang membuat orang enggan mendekat. Suaranya datar ketika balik bertanya, "Kenapa kamu ikut ke sini?"
Sachi berputar mengelilinginya. "Ini sudah tengah malam, Kakak bilang kamu di rumah sakit. Aku khawatir, makanya aku ikut!"
"Aku baik-baik saja." Sandy menatap wajahnya yang terlihat agak pucat, lalu melirik ke arah Tara. "Antar Sachi pulang dulu."
Penyakit jantung bawaan, tentu emosi tidak stabil yang paling berbahaya.
Tara segera maju. "Nona Sachi, ayo, saya antar."
"Aku lega kalau kamu baik-baik saja. Tapi, aku nggak mau pulang. Aku a

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ