Bab 660
Tetapi lagi-lagi, Sandy tidak tega berpisah. Dia duduk dengan kaki sedikit terbuka. Kopi di depannya sama sekali tak tersentuh, tatapannya dalam menatap Lily.
Lily jelas tidak akan menerima aset ini. Kalau tidak dikembalikan, Lily tidak akan tenang. Namun, dia juga tidak tahu harus berkata apa untuk menghadapi sikap keras kepala Sandy.
Saat keduanya saling menatap, tiba-tiba bayangan seseorang muncul di samping meja mereka.
Karlina menatap mereka dengan sorot mata penuh penilaian. Dia lalu bertanya, "Sandy, kamu rujuk sama Lily, ya?"
"Belum." Sandy refleks menjawab, karena memang dia masih berharap untuk bisa kembali bersama Lily.
Namun di telinga Karlina, kata-kata itu menjadi tanda bahwa mereka memang berencana untuk rujuk, hanya belum resmi.
"Lily, apa bisa kita bicara berdua?"
Tiba-tiba diajak bicara, jantung Lily berdegap kencang. Dia pun mengangguk menyetujui. Karlina kemudian berbalik dan berjalan pergi.
Lily berdiri dan berkata pada Sandy, "Kita bicara lagi lain kali." Dia meni

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ