Bab 1521
Madeline mengira dia sudah bersikap sangat lembut, tapi secara tak terduga dia tetap membangunkan Jeremy.
Dia tidak ingin mengganggu istirahatnya, tapi Jeremy benar-benar sudah bangun sekarang.
Madeline bingung, jadi dia mencoba mencari alasan. "Mr. Whit―"
“Linnie.”
“...”
Jeremy tiba-tiba memanggilnya dengan nama itu.
Madeline tercengang lalu menunduk dan menatap mata Jeremy. Di bawah sinar bulan yang pucat, mata tak berdasar pria itu yang bagaikan malam tampak sedikit linglung.
"Linnie, senang sekali kau ada di sini," ratap Jeremy. Bibir tipisnya yang memikat melengkung menjadi senyum bahagia.
Sambil tersenyum, Jeremy merentangkan tangannya lalu meraih pinggang Madeline. Kemudian, dia meletakkan kepalanya dengan lembut di tubuhnya.
Madeline tercengang. Apakah dia sedang bermimpi? Apakah Jeremy mengigau dalam tidurnya?
Dia tak bisa memahami ini. Namun, untuk saat ini dia tidak ingin mencari tahu.
Madeline mengusap kepala Jeremy dengan lembut, dan jari-jarinya meluncur di pipi pria itu.

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ