Bab 1921
Carter menghentikan apa yang sedang dia kerjakan. Dia mengangkat kepalanya dan menatap pintu masuk ruang kerja dan, terkejut melihat Shirley masuk dengan menggerakkan kursi rodanya sendiri.
“Kau benar-benar mengambil tindakan di luar persetujuan wanita itu.”
Mengoperasikan kursi rodanya, Shirley masuk makin jauh ke dalam ruangan dan melirik Madeline yang sekarang tidak sadarkan diri.
“Lepaskan dia.”
“Aku tidak akan membiarkan dia pulang sekarang.” Carter tanpa ragu-ragu memberi Shirley jawaban tegas. “Shirley, kau tidak mempedulikan anak itu, tapi aku peduli. Aku tak akan membiarkan anakku mati begitu saja di tangan Jeremy. Aku ingin membalaskan dendam anakku.”
Sambil mengungkapkan tekadnya ke Shirley, kedua mata Carter dipenuhi dengan percikan-percikan kebencian.
“Carter, berapa kali aku harus mengulangi kata-kataku agar kau mengerti? Kematian anak itu tidak ada hubungannya dengan Jeremy, begitu juga dengan Eveline.”
“Shirley, kaulah yang belum mengerti.” Carter menghampiri Shirley. “

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ