Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 208

Meredith tak peduli tentang apa yang dipikirkan Old Master Whitman. Yang penting baginya adalah apa yang dipikirkan Jeremy. Matanya yang berkaca-kaca menoleh untuk melihat pria yang membeku itu. “Kau percaya padaku, benar ‘kan, Jeremy?” Nada suara Meredith lembut saat dia mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Jeremy, mencoba membuat pria itu percaya padanya. Sebaliknya, yang dia dapatkan hanyalah tatapan dingin yang dipenuhi keraguan yang menyapu tajam wajah Meredith dari kedua sudut mata Jeremy. Tanpa memberinya jawaban, pria itu pergi. “Jeremy, Jeremy…” Merasa terluka, air mata mulai berjatuhan secara kooperatif saat Meredith melihat sosok Jeremy yang menjauh. Eloise mulai menghiburnya dengan simpatik. "Tidak apa-apa, Meredith. Jeremy pintar. Aku yakin dia tak akan percaya pada kebohongan seperti itu!” Meredith mengangguk dan menghapus air matanya. “Aku akan pergi mencarinya.” “Meredith.” Eloise mendesah sedih. Mengangkat pandangannya, dia memelototi Madeline dengan ketid

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.