Bab 211
Meredith mengangguk dengan tulus. "Jeremy, apapun yang kau tanyakan, aku akan menjawabnya dengan jujur."
"Oke." Sepasang mata hitam dan dalam Jeremy menatap Meredith. "Apa kau benar-benar melihat si bajingan Tanner dan Madeline berduaan?"
"Ya! Aku benar-benar melihat mereka dengan kedua mataku sendiri!" Meredith menjawab tanpa memikirkannya lebih dulu.
Kedua mata hitam Jeremy perlahan menjadi suram dan ada suatu rasa dingin di mata tak berdasar itu.
Merasakan aliran udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi berat di luar batas normal, Meredith panik, namun dia masih bersikeras. "Jeremy, apa yang aku katakan itu semuanya benar! Jeremy, kau harus percaya padaku..."
"Percaya padamu..."
Jeremy mengulangi dua kata itu bersamaan dengan munculnya segaris warna cemoohan di kedua matanya.
"Dia juga bicara padaku dengan cara yang sama saat itu, ingin aku mempercayainya."
"Apa?" Meredith menatap Jeremy yang tanpa senyum. "Jeremy..."
Pria itu membuka bibir tipisnya sedikit. "Aku sudah memberimu kesemp

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ