Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 22

Saat mendengar hal itu, ekspresi Jeremy berubah. Dia berjalan mendekat dan melihat Meredith memunggunginya. Dia sedang berbicara dengan dokter Madeline. “Mengapa ini terjadi? Aku tidak pernah menyangka Madeline akan melakukan hal seperti itu…” tidak berapa lama, terdengar Meredith menghela nafas. Jeremy tidak mendapatkan keseluruhan ceritanya. Akan tetapi, saat ia hendak maju dan bertanya pada mereka, dokter itu mengerutkan kening dan berkata dengan canggung, “Hhh! Berbohong itu melanggar kode etik seorang dokter, tapi adikmu itu benar-benar luar biasa. Dia tidak hamil, tapi dia memaksa untuk berpura-pura hamil. Dia bahkan memakai darah palsu untuk berpura-pura kalau bayinya terdampak. Ketika kami mengetahuinya, dia mengancam akan bunuh diri dan memaksa kami untuk berbohong bersamanya. Kami benar-benar kehilangan kata-kata!” Wajah Jeremy seketika tertutup oleh selapis es setelah mendengar perkataan dokter itu. Dia berpura-pura? Madeline berpura-pura hamil? Darahnya juga palsu? “Aku bis

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.