Bab 170
Memegang pinggangnya yang ramping, otaknya meledak dan darah di tubuhnya mengalir terbalik. "Nggak sangka kamu begitu menggoda, sialan! Aku ingin segera ... " ujar Beni.
Wajah Nadira merona merah, dia sengaja menggodanya seperti itu. Siapa yang tahu kalau dia merasa sangat malu ...
Sada melihat adegan itu hingga merasa malu dan segera mengambil foto yang tidak terlalu jelas, lalu mengirimkannya ke grup kerja.
Para sekretaris yang sedang menunggu Sada, kini mereka hampir gila setelah melihat CEO mencium Nyonya Nadira.
Lestari sedang menangani pekerjaan dan hendak menyerahkan tugas kepada sekretarisnya, dia mendengar suara teriakan dan langsung berhenti melihatnya. Lalu tanpa sengaja dia melihat foto Kakak Ketiga mencium Nadira di grup sekretaris, dengan latar foto di sebuah restoran misop.
Sejak kapan orang seperti Kakak Ketiga bisa pergi ke restoran misop? Itu sama sekali tidak mungkin.
Namun, dia bahkan sering membuat pengecualian untuk Nadira.
Lestari menatap foto itu dan sambil meng

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ