Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 464

Beni menatap ke arah inkubator sambil mengepalkan tangannya dengan erat. "Sada, sebarkan perintah, hancurkan keluarga Zulfikar." "Kakak Ketiga, Nadira belum ditemukan. Mungkin dia benar-benar jatuh ke laut. Mungkin ada sesuatu yang tersembunyi di balik semua ini." "Siapa pun yang berani membela wanita itu, jangan salahkan aku kalau aku bersikap kejam!" Leon mengerutkan kening dan berkata, "Kakak Ketiga, aku tahu kamu sangat terluka, tapi coba pikir, meskipun Nadira begitu kejam, dia tetap meninggalkan anak ini untukmu. Setidaknya, lihatlah dari sisi itu ... " "Hah?" Ekspresi Beni begitu dingin, seolah membeku dalam lapisan es yang tak akan pernah mencair. "Nggak, dia bukan meninggalkan, tapi membuang! Dia nggak menginginkannya! Leon, kamu nggak akan pernah mengerti perasaanku. Rasanya ... seperti mati." Tatapannya begitu dalam, bagai jurang tanpa dasar. Batu dilemparkan ke dalamnya, tetapi tak ada suara yang kembali. Kebenciannya mungkin sudah sedalam itu. Lestari, yang mendengarnya di

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.