Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 629

Lestari menjambak rambut Morris dan tersenyum puas. "Kamu sudah hebat, 'kan? Beberapa kali kamu bikin aku susah? Kamu nggak ada bedanya sama si Nadira jalang itu!" Morris menatap dengan galak. Mata kecilnya setajam pisau. Tiba-tiba saja, dia bergumam pelan. Mungkin anak ini ingin bicara, pikir Lestari. Kening Lestari berkerut. Dia pun mendekat, ingin mendengar apa yang akan bocah itu katakan. "Mmphh ... " Perempuan itu melihat sekeliling. Merasa aman, dia langsung menarik lakban di mulut kecil Morris dengan kasar. "Kamu itu sudah mau mati masih saja ... " Cuh! Percikan ludah tiba-tiba menyembur ke wajahnya. Morris menyeringai dingin. Meskipun tubuhnya sakit dan kedinginan, dia tetap menatap Lestari tanpa rasa takut sedikit pun. Ekspresi Lestari berubah galak. Wajahnya penuh ludah. Mulutnya hampir miring karena marah. "Anak sialan! Kamu berani juga, ya," bentak perempuan itu sambil mendekat. Mata cerdas Morris menyiratkan kecemasan. Namun, itu karena dia melihat Zea yang napasnya kini t

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.