Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 635

Nadira nyaris tidak bisa berdiri. Kenyataan seolah menyentak, membuat tubuhnya oleng. Dengan bingung, dia menoleh ke arah Morris yang terbaring nyata di ranjang. "Zea, jangan bikin takut Ibu lagi." "Jantung Ibu ... ahem ... biarpun kuat, tetap saja nggak kuat kalau dipermainkan begini. Ayo sini. Kita jelaskan ke Ibu baik-baik. Ibu nggak bakal marah kok." Suara Morris terdengar lemah, tetapi senyumnya terlihat cerah. Nadira menggenggam jemarinya sendiri dengan erat. Matanya bulatnya terbelalak. Perempuan itu berusaha menahan air mata kegembiraan yang meluap. Sambil mengatur napasnya, dia bertanya dengan suara selembut mungkin, "Sayang, kamu ... kamu anakku?" "Aku anak Ibu yang satu lagi. Ibu ... huaa ... " Zea melihat tangan ibunya terangkat sedikit, seperti induk kucing yang memanggil anaknya pulang. Bocah itu langsung berlari ke pelukan Nadira dan menubruknya erat-erat. Di belakang, Yovita yang menyaksikan semua ini diam-diam menyeka air matanya. Dia ikut bahagia Nadira bisa bertemu k

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.