Bab 17

Sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa. Sampai Stefan menyalakan lampu dan melihat tubuhku penuh luka. Benar, seluruh tubuhku penuh luka, biru keunguan, seolah-olah aku telah dianiaya, sangat mencolok di atas kulitku yang seputih porselen. "Apa yang terjadi?" Wajahnya langsung berubah muram. Dia memeriksa luka-luka itu. Aku sengaja menundukkan kepala, seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Stefan mulai membujukku, seperti sedang membujuk anak kecil. "Sheila, aku ini kekasihmu, kamu seharusnya percaya padaku ... katakan padaku, apa luka-luka ini ada hubungannya dengan Valentina?" Di saat itu, dia melupakan segalanya, seluruh perhatian dan pikirannya hanya tertuju padaku. Alasan aku ke luar negeri adalah karena aku tahu, dia masih punya perasaan pada Valentina ... Bagaimanapun, mereka tumbuh bersama sejak kecil, dia tidak akan tega benar-benar memutus semua hubungan dengan Valentina. Namun, bagiku, yang kuinginkan ... justru adalah pemutusan total! Bukan cuma Valentina, tetapi juga Pak