Bab 871
Damian memegang segelas sampanye sambil berdiri di depan jendela kaca yang terdapat di lantai sepuluh. Dia melihat ke bawah, pada semua hal yang terjadi di pintu masuk utama yang ada di bawah. Tidak ada riak di wajah tampannya yang tampak memesona itu.
Damian berdiri beberapa saat sampai dia melihat sosok berwarna merah keluar dari mobil. Sosok itu jelas tampak sangat kecil, tetapi entah kenapa justru menarik perhatiannya.
Damian mengangkat kepalanya, menyesap sampanye di gelas. Setelah itu, dia meletakkan gelasnya dan berbalik untuk keluar.
"Kak Damian, tamu yang datang sudah lebih dari setengah dan acaranya sudah hampir mulai," lapor Pedro setelah mengetuk pintu dan masuk.
"Ya," jawab Damian singkat. Ketika dia membuka pintu dan keluar, Pedro tiba-tiba menghentikannya, "Kak Damian."
Damian menyahut, "Katakan."
Bibir Pedro bergerak ingin bicara, tetapi ucapannya terhenti.
Sejak Pedro mengetahui bahwa Alice adalah Esther kemarin sore, dia berpikir lama dan tidak tahu bagaimana cara men

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ