Bab 43
Naomi mengusap dahinya.
"Nggak apa-apa, cuma kebentur saja."
Roberto dan kedua orang lainnya tiba-tiba menghela napas lega.
Ujung jari Caiden masih menempel erat pada luka itu, dan suaranya terdengar makin dingin.
"Aku ingin kamu jujur."
"Aku sudah bilang yang sebenarnya."
Naomi menyipitkan matanya dan melihat sekilas senyum Salma dari sudut matanya.
Dengan berpura-pura tidak nyaman, dia mencondongkan tubuh ke depan, memiringkan kepalanya dan meletakkannya di dada Caiden, lalu melanjutkan, "Mereka menyuruhku mengatakan ini ... Aku hanya nggak ingin kamu marah sama Avery."
Dasar anak kurang ajar!
Roberto mengumpat dalam hati. Keringat bercucuran di dahinya, tetapi dia tetap tersenyum.
Caiden segera memeluk gadis di pelukannya dengan lembut, lalu melirik Roberto dengan tatapan dingin.
"Apa yang sedang terjadi?"
"Mereka itu hanya bermain-main di rumah dan nggak sengaja terbentur. Kakak adik mana yang nggak selalu bertengkar dan bercanda dari kecil? Itu hanya masalah kecil saja, kok."
Caid

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ