Bab 40
Stella tidak terima. "Dia yang cari masalah, kenapa harus mengalah? Cuma karena dia bodoh, gitu?"
Mario terbelalak. Bagaimana bisa Stella yang sebelumnya begitu lembut dan manis malah menjadi emosional dalam waktu secepat itu?
Dia merasa, kehadiran Cavero berhasil memicu emosi dalam diri Stella, membuatnya langsung menjadi sosok yang dipenuhi amarah.
Cavero pun bersikap serius. Pikirnya, 'Bagaimana seorang pendatang baru bisa bicara seperti itu kepadanya?'
Siena yang kesal pun berniat maju untuk memukul. "Kalian berdua! Berani-beraninya kalian menghinaku! Mulut kalian mau kurobek, ya!"
Rhea dengan sigap menarik Stella untuk menjauh agar tidak sampai dipukul oleh wanita gila itu.
"Cavero, jaga anjingmu!"
"Kalian! Aku akan bunuh kalian berdua!" ancam Siena. Raut wajahnya mengerikan, terus berteriak dan hendak melanjutkan serangannya.
Suaranya sangat keras, menarik perhatian banyak orang di lokasi syuting, sementara beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik.
"Cukup, ini bukan tempatmu ber

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ