Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 47

Tatapan Yasa menajam sejenak, seakan-akan tengah berusaha mengingat sesuatu. Sesaat kemudian, dia mengangkat tangan dan menekan keningnya. "Nggak ingat. Lain kali, suruh dia antar aku masuk langsung, jangan sampai melukaimu." "Waktu itu, kamu juga mabuk saat aku pulang. Aku tidur di sofa, kamu mendadak datang dan mengagetkanku." Rhea kembali mencoba bertanya dengan hati-hati. Melihatnya cemberut bak anak kucing yang sedang marah, senyum tipis tersungging di sudut bibir Yasa. Dia begitu sabar saat menjelaskan, "Belakangan ini, memang ada banyak acara. Aku nggak akan mabuk lagi habis ini." Rhea menghela napas lega, seperti mendapat anugerah. Beruntung, omnya tidak mengingat kejadian itu. Dia berusaha biasa saja saat bersikap. "Bukan cuma nggak boleh mabuk, tapi nggak boleh minum lagi! Kalau aku tahu, langsung kuberi tahu Nenek biar kamu diomeli. Awas!" Sambil berkacak pinggang, Rhea terlihat seperti tengah menasihati seorang anak kecil. Sorot mata Yasa dipenuhi senyum. Selain itu, ekspre

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.