Bab 2083
"Robbie."
Suara seperti lonceng terdengar dengan gembira. Robbie menunduk untuk melihat. Di bawah pohon besar, para saudari Divisi Intelijen Militer berdiri berjajar menatapnya dengan senyum di wajah cantik mereka. Senyum mereka tampak tak terkendali dan liar.
Para saudari membuka spanduk dengan kata-kata—'Kami bersyukur telah bertemu. Kita akan selalu bersama dan menerjang angin dan ombak sebagai satu kesatuan.’
Baru pada saat itulah Robbie mengingat hari ini adalah peringatan tujuh tahun pertemuan pertamanya dengan saudara-saudara Divisi Intelijen Militer.
“Mm.” Robbie mengangguk dengan keras.
Akan ada orang lain yang berani melewati badai bersamanya di masa depan. Ia tidak lagi tersesat.
Dua tahun kemudian.
Robbie dan para saudari sedang bekerja keras untuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi.
Pada suatu pagi, Andy tiba-tiba pingsan di dalam kelas. Teman-teman sekelasnya berdiri di sekelilingnya dan mulai bergosip.
"Kenapa ia tiba-tiba pingsan?"
"Lihat, kenapa kukunya menjadi

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ