Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Selamat Tinggal, KasihSelamat Tinggal, Kasih
โดย: Webfic

Bab 5 Penyesalan Tasya

Aku balas tersenyum dengan dingin, lalu berbalik badan dan mengambil pisau jagal yang berukuran paling besar dari dapur. Setelah itu, aku membuka pintu rumah dan mengangkat pisau itu hendak menebas ibu mertuaku. "Karena kamu sudah tahu aku ini gila, aku nggak akan pura-pura lagi." ... Aku duduk di sebuah bilik kecil di kantor polisi sambil menundukkan kepala dan menyesap secangkir teh hangat. Ibu mertuaku berada hanya beberapa langkah dariku, dia sedang menunjuk-nunjukku sambil berseru dengan lantang. "Pak Polisi, tolong bantu aku! Wanita gila itu nggak cuma berniat membunuh anakku dengan membuatnya kecelakaan mobil, tapi sekarang dia juga mau membunuhku! Dia itu bukan manusia!" Tasya ikut menimpali. "Dia juga memanfaatkan kepercayaanku dan menipuku hingga miliaran! Tadi juga dia mengangkat pisau jagal dan hendak membunuh kami! Kalian harus menyeretnya ke meja hijau!" Si polisi menatapku dengan tajam dan penuh selidik, tetapi aku tetap tenang. Aku memikirkan semua hal menyedihkan yang

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.