Bab 13
"Bryan?" Primus menggertakkan gigi. Pandangannya berpindah-pindah antara Bryan dan Evita, sebelum akhirnya berhenti pada gerakan kecil Evita yang sedikit bergeser mendekati belakang Bryan, seakan tanpa sadar mencari perlindungan padanya. Hal itu membuatnya hampir gila. "Itu urusanku dan istriku! Orang luar nggak usah ikut campur! Minggir!"
"Mantan istri." Bryan meluruskan dengan tenang dan tidak bergerak sedikit pun. "Selain itu, aku ikut campur atau nggak, itu tergantung apa yang Evita inginkan."
Dia menoleh dan menatap Evita dengan lembut. "Evita, kamu ingin aku menyuruhnya pergi?"
Evita mengangkat mata, tatapannya melewati bahu Bryan dan kembali menatap Primus. Di matanya hanya ada rasa jijik yang dingin, tanpa emosi lain.
Evita berkata dengan jelas dan pelan.
"Primus, silakan pergi. Jangan sampai aku memanggil satpam. Itu akan memalukan."
Primus menatap pemandangan itu. Wanita yang dia cari mati-matian, kini berdiri di belakang pria lain, menatapnya seperti sampah dan menyuruhnya p

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ