Kehamilan
Bukankah ini suara Farida? Ariyani menoleh sedikit, dia melihat Farida dan Susanti berjalan masuk melalui pintu lain dengan memakai kacamata hitam.
“Kamu tidak perlu mengantri jika datang lebih awal.” Jawab Susanti.
“Jika kamu takut antri, datanglah ke sini pada malam hari. Kan ada Tante Murlani, kenapa harus begitu pagi?” Farida sedikit kesal. Dia baru pulang ketika tengah malam. Namun Susanti malah membangunkannya untuk memeriksa tubuhnya pada pagi hari, mengganggu mimpinya yang enak, sehingga dia merasa kesal.
“Lihat dulu kondisi fisikmu, masalah ini lebih baik jika diselesaikan semakin cepat, bodoh!” Kata Susanti kemudian meraih tangan putrinya dan bergegas ke atas. Kedua orang itu berjalan dengan tergesa-gesa, mereka bahkan tidak melihat Ariyani yang berdiri di samping papan pengumuman.
Ariyani mendengar percakapan antara ibu dan anak itu dengan jelas, Tante Murlani? Murlani ada di klinik spesialis pada rumah sakit ini. Apakah Tante Murlani yang mereka katakan mengacu pada Murlani

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ