Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Tanpa Ampun

“Dokter berkata itu hanya demam, setelah diinfus akan baik-baik saja.” Junaedi menghela nafas setelah berbicara, dan melirik putrinya yang berperilaku baik dan bijaksana, “Farida, aku rasa kamu lupakan saja hubunganmu dan Syarifudin.” “Ayah, apa maksudmu?” Farida tiba-tiba menjadi pucat. “Apa yang terjadi?” Susanti juga terkejut dengan perkataan Junaedi yang tiba-tiba ini. “Aku melihat Syarifudin di kamar Ariyani.” Junaedi ragu-ragu sejenak, terpaksa mengatakan yang sebenarnya. “Apa dia sudah mengetahui hubunganmu dengan Ariyani?” Hati Susanti mencelos, jika pada saat ini Syarifudin mengetahui tentang hubungan Junaedi dan Ariyani, dia pasti tidak ingin bertunangan dengan Farida. “Tidak, aku hanya berpikir, saat Ariyani sakit Syarifudin menemaninya, ini membuktikan Syarifudin masih punya perasaan pada Ariyani, kita tahu dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi antara Syarifudin dan Farida, jika saat itu Ariyani bisa memberikan keturunan, hal seperti ini tidak akan terjadi, sekarang Ariy

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.