Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 315

Tadi dia jelas-jelas sengaja ingin berfoto denganku. Akan tetapi, mengapa? Bukankah dia membenciku? Mengapa dia masih ingin berfoto denganku? Ditambah lagi posturnya barusan seperti ... keintiman antar sepasang kekasih. Meskipun aku tahu dia membenciku, aku tidak bisa tidak memikirkannya. Carson berhenti dan menoleh ke arahku. Alisnya yang tampan berkerut seolah agak kesal. Aku membuka mulutku, tetapi aku tidak bisa menanyakan hal itu lagi di pikiranku. Kalau menyukai seseorang, kamu tidak akan begitu tidak sabaran. Kalau menyukai seseorang, orang itu lembut, penuh perhatian dan sabar seperti sikapnya terhadap Riris. Jadi, untuk apa aku mempermalukan diriku sendiri dengan bertanya padanya? Melihatku terdiam untuk waktu yang lama. Carson berjalan ke arahku dalam beberapa langkah dan berkata dengan kesal, "Bicaralah! Untuk apa kamu memanggilku?" Aku menggelengkan kepalaku dan tetap diam. Alis Carson semakin berkerut, "Meisya, kalau ada yang ingin kamu katakan ya katakan saja, jangan semb

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.