Bab 485
"Bukan itu!"
Aku berteriak sambil menangis, air mata sudah mengaburkan pandanganku.
Dalam pandangan yang kabur itu, senyum pria itu makin pucat, bahkan makin jauh.
Aku menangis sambil menggelengkan kepala, ketakutan yang tak bisa diungkapkan datang mencekam, membuatku sulit bernapas.
Aku berteriak dengan suara serak, "Carson, aku nggak ingin kebebasan lagi, aku nggak mau ... tolong jangan katakan seperti itu, Carson ...."
Namun, Carson tidak lagi memperhatikan aku, dia hanya menatap Carman dengan dingin.
"Kamu ingin nyawaku, 'kan? Aku berikan padamu, lepaskan dia."
"Nggak, jangan ...."
Aku menggelengkan kepala dengan cepat, hatiku seperti digali lubang besar, rasanya hampir sesak.
Aku gemetar dan melihatnya, "Jangan, kalau kamu mati, dia tetap nggak akan lepaskan aku. Carson, pergi, pergi sekarang, jangan lagi pedulikan aku."
"Pergi? Hahaha ...." Carman tertawa dingin, "Sejak dia masuk ke sini, kamu pikir dia akan bisa pergi?"
Dia berkata demikian sambil berjalan mendekati Carson, nada

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ