Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Suamiku, KeberuntungankuSuamiku, Keberuntunganku
โดย: Webfic

Bab 18

Saat di taksi. Usai memberi tahu tujuan pada sopir, Jamal merasakan bahunya memberat karena beban. Jamal pun menoleh, mendapati Hania sudah mabuk berat dan tak sadarkan diri. Jamal pun agak terkejut. Nalurinya ingin mendorong Hania menjauh, tetapi tangannya yang terangkat untuk menurunkan tubuh wanita itu beralih tak tega kala melihat wajah pulas Hania. Belum pernah sedekat ini melihatnya, bahkan jarang sekali sorot matanya tertuju pada Hania. Namun, saat ini, tatapannya tidak bisa berpaling dari wanita itu. Wajahnya cukup menawan, terutama sepasang mata dan alisnya, bagai lukisan tinta yang dibuat oleh pelukis ahli. Jika melihat wajahnya saja, tidak ada fitur yang memperlihatkan statusnya sebagai anak perempuan dari keluarga miskin. Bahkan, Jamal pun tak sadar bahwa dirinya tengah melamun. "Sudah tiba di Kompleks Harmoni Indah, 70 ribu rupiah." Perkataan dari sopir menyadarkan Jamal. Jamal mengeluarkan dompet, meraih selembar dari banyaknya uang tunai di sana, lalu dia berikan pada so

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.