Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Suamiku, KeberuntungankuSuamiku, Keberuntunganku
โดย: Webfic

Bab 24

Ketika melihatnya, Yelena langsung memutar mata dan pergi dengan enggan sambil menggandeng sahabatnya, Mika. Yelena bereaksi begitu karena tahu keluarga Tania punya kondisi yang baik dan tidak sedang membesar-besarkan sesuatu, sehingga dia hanya bisa menunduk, tidak lagi berani memprovokasi. Hania mengacungkan jempolnya. "Tania, kamu hebat sekali. Setiap ada dia, pasti dia selalu nggak bisa bicara lagi." Tania bersandar di meja kerja Hania sambil tersenyum dan bicara, "Bukan aku yang hebat, memang dunia begitu. Orang selalu memperlakukanmu sesuai dengan yang mereka lihat." Sambil berkata seperti itu, dia melirik makan siang Hania sembari mengernyit. "Kenapa makanannya ini saja?" "Aku sedang flu, mau makan yang ringan-ringan saja," Hania menjawab sambil menarik selembar tisu untuk mengusap hidungnya. Sepagi ini, Hania sudah menghabiskan satu bungkus besar tisu. "Saat flu, tubuhmu justru sedang lemah. Kamu perlu makanan bergizi. Makanan sebanyak ini mana cukup? Ayo, kita makan di tempat

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.