Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Suamiku, KeberuntungankuSuamiku, Keberuntunganku
โดย: Webfic

Bab 96

Jamal hanya mendengar satu kalimat penting, "Walaupun aku meminta nenek untuk tinggal beberapa hari, nggak masalah kan?" Lihatlah, sudah diakui. Wanita ini memang punya pikiran yang licik. Tahukah sang nenek kalau mereka sekarang hanya sebatas 'teman sekamar', jika sampai nenek datang, ini jelas-jelas ingin memanfaatkan nenek untuk mempererat jarak di antara mereka? Sangat licik. Dia tidak tahan untuk bertanya, "Kamu masih ingat apa yang kita sepakati sebelum menikah?" Hania mengingat kembali, "Tentu saja ingat." "Bagus kalau ingat!" Setelah mendengar Hania, Jamal pun mengusulkan, "Untuk jaga-jaga kalau salah satu dari kita lupa, aku memutuskan kalau kita harus membuat perjanjian." "Oke!" Dia berpikir sejenak dan langsung menyetujuinya. Perjanjian sebelumnya itu hanya kesepakatan lisan. Dia takut Jamal bisa berubah pikiran secara tiba-tiba. Akan lebih baik jika ada kesepakatan, karena itu akan dianggap sebagai jaminan. Jamal tidak menyangka kalau Hania akan langsung menyetujuinya, ini

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.