Bab 24
Begitu Leoni selesai bicara, Sharleen justru lebih dulu turun tangga. Anaknya mengikuti dari belakang.
Tito, "..."
Ya sudahlah, menantu ini memang tidak bisa ditebak dengan logika biasa.
"Kakak dan Kakak Ipar mana?" tanya Aditya begitu duduk.
Leoni melirik Sharleen yang sedang mengelap tangan dengan handuk hangat, lalu berkata dengan nada sinis, "Kakak iparmu pulang ke rumah orang tuanya. Kakakmu barusan telepon, katanya kakak iparmu akan tinggal di sana dulu."
Aditya melirik Sharleen, "Hebat juga kamu. Kakak iparku sudah puluhan tahun tinggal di sini. Ini pertama kalinya dibuat kesal sampai kembali ke rumah orang tuanya."
Sharleen mendongak dan menatap Aditya dengan mata hitam beningnya dengan penuh kebingungan "Bukankah dia pulang ke rumah orang tua karena merasa malu? Orang yang dibuat kesal sampai kembali ke rumah orang tua seharusnya aku, tapi kamu membawa koperku pergi tadi."
Aditya, "!!!"
Leoni yang baru saja reda amarahnya, langsung tersulut lagi, "Sharleen, kamu ...."
"Sudah,

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ