Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 138

[Nggak perlu.] Sandi menolak dengan tegas. [Papa temani Mama Jenny dan Ivan di rumah saja.] [Aku bisa sendiri.] ... Di rumah sakit. Orang berlalu-lalang. Wulan merasa sangat gugup. Dia menggenggam tanganku dengan kuat tanpa sadar, tetapi matanya terus menatap ke depan. Aku berinisiatif bertanya, "Wulan nggak ingin ketemu Kakek dan Nenek?" Wulan menjawab tanpa ragu, "Mau!" Kegugupan anak ini bisa kurasakan. Jimmy berhenti di depan pintu ruang perawatan. Sambil berjongkok, aku menepuk punggungnya dengan lembut. "Tapi, kok kamu nggak kelihatan gembira?" Wulan menoleh dan menatapku. Aku bertanya dengan lembut, "Mau nggak cerita sama Mama alasannya?" Wulan menundukkan kepala. Aku berkata sambil tersenyum, "Kalau Wulan nggak mau cerita, Mama juga nggak memaksa." "Nanti malam saja, aku kasih tahu Mama." Suara Wulan makin kecil. Kalau anak ini memberitahuku, mungkin aku bisa tahu akar masalahnya. Dengan begitu, aku bisa membantu melepas beban di hatinya. Aku membelai kepala anak itu sambil ber

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.