Bab 14
Orang tua Arman meninggalkan rumah dengan penuh harapan akan kelahiran cucu mereka
Mereka tidak tahu saat Arman berhubungan dengan Mitha, yang dia rasakan justru hanyalah jijik.
Dia sama sekali tak menyangka demi Mitha, kedua orang tuanya tega memberi obat pada putra kandung mereka sendiri.
Ayah dan ibunya adalah orang yang membesarkannya, jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa pada mereka. Dia hanya bisa melampiaskan kemarahannya dengan menyiksa Mitha di tempat tidur.
"Ah! Kak Arman pelan-pelan! Sakit ... berhenti!"
Seiring hubungan intim yang berlangsung selama beberapa jam, teriakan Mitha semakin memilukan.
Mitha sama sekali tidak merasakan sedikit pun kenyamanan. Dia merasa seolah seluruh tubuhnya akan terbelah dua, dengan rasa perih di bagian bawah.
"Plak!" Sebuah tamparan mendarat di pantatnya.
Arman yang dipengaruhi oleh amarah dan efek obat, benar-benar kehilangan kendali. Tindakannya kasar, dilandasi kemarahan, bukan kasih sayang.
"Kamu berusaha mati-matian hanya ingin kuhamili,

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link