Bab 118
Setelah mengucapkan kata-kata ini, aku jadi canggung sendiri.
Salahku sendiri terlalu jujur. Kurasa Mario pasti juga malu mendengar perkataanku.
Namun, dia tidak segera menjauh dariku. Hampir setengah menit berlalu sebelum dia menjawab, "Oh."
Oh?
Responsnya sedatar itu?
Ketika aku menatapnya, dia baru perlahan menegakkan tubuh dan berkata, "Penglihatanmu buruk. Sudah aku beri tahu, kamu masih nggak menemukannya. Gimana aku bisa membantumu mencarinya kalau nggak mendekat?"
Alasannya masuk akal. Sepertinya aku yang berpikiran terlalu jauh dan tidak jelas.
Mario berjalan ke samping, lalu duduk dan mengerjakan sesuatu di tabletnya. Aku meliriknya sebentar, lalu mengambil gelas teh di samping dan meneguknya sebelum kembali fokus bekerja.
Memang ada beberapa masalah yang ditandai di dokumen Mario, tetapi semuanya hanya masalah kecil.
Masalah ini bisa dia tangani sendiri. Kalaupun dia membutuhkan konfirmasi dariku, dia hanya tinggal menelepon. Namun, dia malah memintaku menunggunya hingga beg

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link