Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 129

Dia menyodorkan teh yang diseduhnya padaku sambil berkata, "Reynard berengsek! Aku nggak menyangka dia semenyebalkan ini sebelumnya." Aku meneguk tehku, lalu membalas, "Ternyata dia hanya kasihan padaku." Meskipun aku sudah putus dengan Reynard, aku masih menyimpan memori indah masa lalu bersamanya di hatiku. Namun, kata-katanya tadi sudah menghancurkan keindahan palsu itu. Freya meletakkan tangannya di bahuku dan mengelus dengan lembut. Dia berkata, "Setidaknya kamu belum benar-benar terlambat melihat warna asli pria itu." Aku tidak menyahut. Freya menyikutku dan berucap lagi, "Kamu mau membalasnya, nggak?" "Gimana caranya?" tanyaku. Suasana hatiku sudah terjun bebas. Kata-kata Reynard membuka luka lama di hatiku, mengingatkan aku pada masa paling menyakitkan dalam hidupku. Dia benar soal satu hal. Setelah kecelakaan mobil yang menyebabkan orang tuaku terbaring kaku di ruang mayat yang dingin, aku merasa sendirian di dunia ini. Saat itu, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Aku

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.