Bab 159
Namun, Camilla tidak memercayai Robbert dan malah memukul pelan suaminya itu. "Jangan bawa-bawa Chloe kalau mau bohong. Aku nggak percaya."
"Tante," panggilku.
Suaraku rupanya mengejutkan Camilla. Tubuhnya sedikit melonjak dan dia segera menoleh. Matanya langsung berbinar ketika melihatku. Namun, wajahnya tiba-tiba saja memerah karena dia mungkin menyadari bahwa aku sudah melihat kemesraannya dengan Robbert.
Dia buru-buru berdiri dari pangkuan Robbert dan berjalan ke arahku, "Chloe, kamu datang. Sudah makan belum? Aku suruh Bi Yanti menyiapkan makanan, ya ... "
"Tante, aku sudah makan," jawabku, berbohong. Aku memang belum sarapan.
Saat itu juga aku teringat bahwa aku belum menanyakan apakah Mario sudah makan atau belum.
"Loh, kenapa kamu nggak mau makan di rumah?" tegur Camilla, berbasa-basi.
Dia seolah-olah tidak melihat Mario dan juga tidak menyapanya. Aku tahu dia bukannya tidak melihat Mario karena sedang asyik mengobrol denganku.
Ini adalah caranya menunjukkan bahwa dia tidak men

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link