Bab 163
"Oke," jawabku sambil menatap Camilla. "Tante, kami pamit dulu."
Camilla tampaknya juga menyadari wajahku yang tidak terlihat baik. Dia melirik ke arah lantai atas. Dia mungkin penasaran dengan apa yang sudah kubicarakan dengan Om Robbert, jadi dia pun tidak menahanku. "Hati-hati di jalan."
Aku dan Mario pergi, lalu masuk ke dalam mobil. Ketika aku hendak menyalakan mesin, dia menahanku dengan lembut. "Ada apa?"
"Nggak apa-apa, cuma membicarakan soal orang tuaku," jawabku tanpa ragu tanpa menyembunyikannya dari Mario.
"Kamu nanya soal kecelakaan mereka?" Mario langsung menebak dengan tepat.
Aku tersenyum miris, "Karena terpengaruh olehmu, jadi aku ingin tanya lebih jelas."
"Gimana hasilnya?" tanyanya lagi.
Terbayang kembali ucapan Robbert. Aku pun menyalakan mesin dan mulai menginjak pedal gas. "Murni kecelakaan."
Ketika mobil keluar dari area rumah keluarga Avalon, aku menambahkan, "Ada laporan investigasinya."
Mario tidak berkata apa-apa lagi. Kami melanjutkan perjalanan dalam keheni

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link