Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 198

"Om … " Aku terkejut sampai suaraku gemetar saat memanggilnya. "Chloe." Robbert mencoba tersenyum saat memanggilku. "Rambut Om ... " Aku mengulurkan tangan, ingin menyentuh rambutnya. Dia sedikit terkejut, "Ada apa dengan rambutku? Apa berantakan?" Air mata jatuh begitu saja. Saat melihatku menangis, dia makin terkejut, "Ada apa? Kenapa nangis? Apa tantemu bilang sesuatu? Jangan percaya dia, suka omong kosong." Robbert sepertinya belum menyadari bahwa rambutnya sudah beruban. Baru beberapa hari lalu ketemu, rambutnya masih hitam. Sekarang, meski tidak sepenuhnya putih, setidaknya sudah 80% beruban! Benar-benar seperti berubah sepenuhnya, dari orang dewasa yang kuat menjadi seperti orang tua seketika. Aku tidak bisa bicara, terutama ketika situasi yang tidak dia tahu sendiri. Aku pun mendekat. Aku peluk dia, dengan air mata yang terus mengalir. Dia membelai punggungku dengan lembut, "Jangan menangis, kenapa menangis, aku baik-baik saja, aku hanya ingin sendiri sebentar, tantemu selalu m

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.