Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 243

Wajah Mario menunjukkan senyum tak berdaya. Dengan nada sayang, dia berkata, "Kamu juga pernah begini sebelumnya. Aku sudah hafal." Saking malunya, aku tidak bisa berkata-kata. Pipiku kembali merona. Rasa malu dan kesal bercampur dalam hati. Dasar orang ini ... Kalau sudah tahu, ya sudah. Kenapa harus diomongkan segala? Kecerdasan emosional pria satu ini benar-benar rendah. "Everly," ujar Mario dengan lembut. "Waktu berbuat nakal, kamu berani sekali, tapi setelah itu, kamu jadi takut-takut. Kamu benar-benar nggak berubah sedikit pun sejak kecil." Aku hendak membantahnya, tetapi tiba-tiba aku menyadari sesuatu. Berbuat nakal? Jadi, waktu aku mengenakan gaun tidur semalam, dia sudah tahu kalau itu memang disengaja? Dia tahu aku berniat mengujinya? Wah ... Ini benar-benar memalukan! Kunci mobil di tanganku hampir patah karena aku meremasnya terlalu kuat. Aku juga kesal, jadi aku segera mendongak dan membantah, "Siapa yang nakal? Jelas-jelas kamu yang ... kamu yang ... " Ucapanku terpotong

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.